Banyuwangi – Perhutani KPH Banyuwangi Barat bersyukur atas capaian kinerja tahun 2021, dan siap merealisasikan target 2022 dengan semangat lebih baik dengan mengadakan tasyakuran di hari pertama di tahun 2022. Sabtu (1/1/2022).
Acara Tasyakuran dengan menyantuni 10 anak yatim dihadiri oleh Administratur (Adm) KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi didampingi waka Adm, serta segenap Kasi, segenap Asper, segenap KSS, segenap KRP, segenap KaTPK, dan mandor yang berpestasi.
Baca juga:
Kodim Surabaya Utara Sumbangkan Darah
|
“KPH Banyuwangi Barat bersyukur atas capaian kinerja 2021 dan Bismillahi siap merealisasikan target di 2022 dengan semangat lebih baik, bersyukur, bangkit dan ber AKHLAK, ” ujar Dedy Siswandhi.
Baca juga:
Patroli dan Komsos Babinsa Tekankan Keamanan
|
Dalam acara tasyakuran diawali dengan tausiah dari KH. Hasim Ahari Aznan (Wakil PCNU Kab. Bwi) dan menghadirkan hadrah sholawatan “Al Hikmah” Kalibaru binaan Kasi Bin SDH KPH Banyuwangi Barat.
“Selain santunan anak yatim, kita juga memberikan talih asih untuk KRPH purna tugas, apresiasi untuk karyawan berprestasi, SK karyawan yang naik pangkat, serta menyampaikan Buku Nomor Pekerjaan Target 2022 dan penandatanganan komitmen bersama untuk sukses 2022 dan SMART KPH, ” ungkap Dedy.
Dalam penandatanganan komitmen bersama untuk sukses 2022 dan SMART KPH, Manajemen Perhutani KPH Banyuwangi Barat dan seluruh jajaran Berkomitmen untuk Merealisasikan seluruh Target Kegiatan tahun 2022 dan menjadi Smart KPH.
Dedy Siswandhi menerangkan ada beberapa point yang tercantum dalam penandatanganan Komitmen, antara lain akan mengawal dan mensukseskan keberhasilan persemaian dan tanaman. “Persemaian 194.072 plances di BKPH Kalibaru, Glenmore, dan Kalisetail, ” ujar Dedy.
Selain itu, Dedy juga mengutarakan akan mengawal mensukseskan Tanaman berjalan/ tanaman ke - 1 seluas 174, 24 Ha. Tanaman tahun ke-2 seluas 98, 20 Ha, proses tumbuh tanaman pokok minimal 95%. Tanaman tahun ke-3 seluas 228, 08 Ha, proses tumbuh tanaman pokok minimal 90%, dan Tanaman tahun ke-4 seluas 96, 35 Ha, proses tumbuh tanaman pokok minimal 80%.
“Akan juga mengawal dan mensukseskan produksi getah pinus, getah damar (kopal), agroforesty jenis kopi dan ketahanan pangan, wisata, implementasi program perhutanan sosial di seluruh desa dengan kreteria Gold, pengamanan hutan mengutamakan pendekatan komsos/ Preemtif, Mewujudkan Budaya kerja AKHLAK (Amanah, Kompeten, Loyal, Adaktif Kolaborasi).” pungkas Dedy. @red